Menempa Jiwa Tangguh di Tengah Alam dan Hujan yang Membawa Berkah
Sabtu–Minggu, 16-17 Mei 2025 – Kegiatan CAMP BSMR sukses digelar dengan semangat dan antusiasme tinggi dari seluruh peserta. Berlangsung selama dua hari satu malam, para peserta diajak untuk menyatu dengan alam dalam rangkaian kegiatan edukatif dan rekreatif yang dirancang untuk membentuk karakter, kemandirian, serta kekompakan tim.
Berangkat pada pukul 07.00 WIB menggunakan medium bus, para peserta memulai petualangan mereka menuju area perkemahan dengan penuh semangat. Setibanya di lokasi, agenda mendirikan tenda secara berkelompok menjadi titik awal pembelajaran tentang kerja sama dan tanggung jawab.
Meski sempat diguyur hujan pada sore hari saat berlangsungnya beberapa agenda seperti ujian materi kesehatan dan persiapan makan malam, semangat peserta tak surut. Justru, hujan menjadi bagian dari pelajaran berharga bahwa dalam kehidupan, tidak semua berjalan sesuai rencana – dan di situlah jiwa tangguh diuji. Para peserta belajar untuk tetap bertahan, beradaptasi, dan bekerja sama di tengah kondisi alam yang tidak selalu bersahabat.
“Kami melihat hujan bukan sebagai hambatan, tapi sebagai bentuk latihan mental bagi para peserta. Justru dengan kondisi seperti inilah, semangat survival dan kebersamaan semakin terasa,” ujar salah satu pendamping kelompok.
Kegiatan pun terus berjalan dengan penuh semangat. Materi survival alam, barbeque bersama, tahajud, dan pendakian ke Gunung Telomoyo tetap terlaksana dengan baik. Suasana keakraban dan kebersamaan makin terasa ketika para peserta menikmati sarapan bersama, berenang, hingga bersiap untuk pulang dengan wajah penuh kesan.
Sebagai penutup, dilakukan sesi persiapan pulang dan ceremonial kelulusan yang penuh haru dan kebanggaan. Rangkaian acara ditutup dengan kunjungan ke mall sebagai bentuk relaksasi setelah kegiatan padat yang telah dijalani.
CAMP BSMR membuktikan bahwa tantangan bukan untuk dihindari, melainkan dihadapi dan dipelajari. Hujan yang turun selama kegiatan menjadi simbol keberkahan dan penguat makna perjalanan ini – bahwa pembentukan karakter sejati terjadi saat kita tetap melangkah meski langit tidak selalu cerah.
0 comments